Seorang Laki-Laki dan Ibadah Puisi
Pertama, saya ingin
berterimakasih kepada saya atas pilihan saya menemui kamu Sabtu sore tanggal
satu.
Kepada pemilik toko pie pisang yang kamu bawakan sebagai buah tangan. Kepada petani pisangnya sekalian.
Kepada Joko Pinurbo yang menyusun ‘Selamat Menunaikan Ibadah Puisi’, kepada penerbitnya, kepada mbak-mbak kasir yang terakhir memegang buku ini sebelum akhirnya jadi punyamu.
Dan kepada kamu, yang membungkusnya rapi pakai kertas karton warna hitam legam dengan sticky note merah jambu bertuliskan nama saya.
Tangan saya masih beku memegang cup es krim sambil melawan gugup, sampai sebuah jabat mencairkannya lewat tanganmu yang berkeringat. Sebuah sore yang ramah, melatari perjumpaan saya dengan seorang ‘sahabat literasi’ baru. Sederas peluh di keningmu, obrolan hari itu mengalir ke berbagai arah. Mulai dari basa-basi kasualmu menanyakan judul buku terakhir yang saya baca, sampai cekikikan lepas yang entah sebab membahas apa saya lupa.
Ah kaku sekali, dua orang bertemu karena buku. Seperti di cerita-cerita drama televisi, itu pun tahun tua. Biar tua, biar kuno, pun saya tidak bisa berubah jadi vampir atau siluman serigala agar cerita ini bisa seperti drama televisi masakini.
Jadi tak apa, laki-laki dan sehimpun puisi pilihan ini biar menjadi tuntunan saya berbahagia meski kurang kekinian. JokPin sudah dengan senang hati mengucapkan selamat menunaikan, biarlah ibadah puisi ini saya (dan kamu) amalkan walau tak terlalu fanatik. Yang biasa-biasa saja, seperti bagaimana adanya kita. Tak perlu religius yang terlalu bagaimana, cukup sebait dua bait setiap bulannya.
Nanti kapan waktu, kita baca judul per judul untuk mengenang ikan dori yang kita santap dengan saus tomat sore itu. Saya percaya walaupun tanpa gugup, saya masih akan kelimpungan menyembunyikan bunyi degup.
Sudah ya, Jaka, saya mau lanjut baca buku dongeng yang kamu suruh rampungkan. Masih ada 348 halaman lagi agar kita bisa segera diskusikan.
Lalu, terimakasih kepada ikan
dori yang mengorbankan diri menjadi fish
and chips di nampan mekdi juga es
krim vanilla (ke-6 yang saya beli minggu itu) yang menemani saya menunggu.
Kepada pemilik toko pie pisang yang kamu bawakan sebagai buah tangan. Kepada petani pisangnya sekalian.
Kepada Joko Pinurbo yang menyusun ‘Selamat Menunaikan Ibadah Puisi’, kepada penerbitnya, kepada mbak-mbak kasir yang terakhir memegang buku ini sebelum akhirnya jadi punyamu.
Dan kepada kamu, yang membungkusnya rapi pakai kertas karton warna hitam legam dengan sticky note merah jambu bertuliskan nama saya.
Tangan saya masih beku memegang cup es krim sambil melawan gugup, sampai sebuah jabat mencairkannya lewat tanganmu yang berkeringat. Sebuah sore yang ramah, melatari perjumpaan saya dengan seorang ‘sahabat literasi’ baru. Sederas peluh di keningmu, obrolan hari itu mengalir ke berbagai arah. Mulai dari basa-basi kasualmu menanyakan judul buku terakhir yang saya baca, sampai cekikikan lepas yang entah sebab membahas apa saya lupa.
Ah kaku sekali, dua orang bertemu karena buku. Seperti di cerita-cerita drama televisi, itu pun tahun tua. Biar tua, biar kuno, pun saya tidak bisa berubah jadi vampir atau siluman serigala agar cerita ini bisa seperti drama televisi masakini.
Jadi tak apa, laki-laki dan sehimpun puisi pilihan ini biar menjadi tuntunan saya berbahagia meski kurang kekinian. JokPin sudah dengan senang hati mengucapkan selamat menunaikan, biarlah ibadah puisi ini saya (dan kamu) amalkan walau tak terlalu fanatik. Yang biasa-biasa saja, seperti bagaimana adanya kita. Tak perlu religius yang terlalu bagaimana, cukup sebait dua bait setiap bulannya.
Nanti kapan waktu, kita baca judul per judul untuk mengenang ikan dori yang kita santap dengan saus tomat sore itu. Saya percaya walaupun tanpa gugup, saya masih akan kelimpungan menyembunyikan bunyi degup.
Sudah ya, Jaka, saya mau lanjut baca buku dongeng yang kamu suruh rampungkan. Masih ada 348 halaman lagi agar kita bisa segera diskusikan.
-
Satu Sabtu, Pekanbaru.
BROKER TERPERCAYA
BalasHapusTRADING ONLINE INDONESIA
PILIHAN TRADER #1
- Tanpa Komisi dan Bebas Biaya Admin.
- Sistem Edukasi Professional
- Trading di peralatan apa pun
- Ada banyak alat analisis
- Sistem penarikan yang mudah dan dipercaya
- Transaksi Deposit dan Withdrawal TERCEPAT
Yukk!!! Segera bergabung di Hashtag Option trading lebih mudah dan rasakan pengalaman trading yang light.
Nikmati payout hingga 80% dan Bonus Depo pertama 10%** T&C Applied dengan minimal depo 50.000,- bebas biaya admin
Proses deposit via transfer bank lokal yang cepat dan withdrawal dengan metode yang sama
Anda juga dapat bonus Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover......
Kunjungi website kami di www.hashtagoption.com Rasakan pengalaman trading yang luar biasa!!!