Senandung Perempuan Buta Nada
Masih terekam jelas rendah suaramu malam itu Kau bercerita tentang lagu yang baru-baru ini mencuri spasi di kepalamu Bergumul merumahkan liriknya di sana Lalu, aku yang takut tersaingi ini diam-diam cemburu Begitu lah jarak hidup sebagai sesuatu yang mengerikan Aku yang hanya bisa kaudengar suaranya, tak mau tenggelam dikubur senandung-senandung pengantar tidurmu Dengan petikan paling sederhana dan suara yang melompati temponya Kukirimi kau lagu yang sama Ternyata cemburu adalah sebuah keberanian Hingga perempuan buta nada ini belajar bernyanyi Lagu yang diputar kekasihnya berkali-kali Aku tak perlu melihat nada untuk menyampaikan rindu Seperti aku selama ini tak perlu melihat engkau untuk memberitahumu Walau bisik-bisik; aku menyayangimu Aku Setakut itu Akan luput dari ingatan seorang Kamu. Pekanbaru, satu Senin pagi yang sendu.