Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Sama, kau ataupun mereka

Aku selalu tidak punya kesempatan untuk memberitahumu apa-apa yang menggangguku, pertama karena aku takut ini akan turut mengganggumu, kedua karena aku takut kau tidak akan peduli dan tentunya ini akan lebih mengganggu.               Begini, aku ingin sekali berbagi, terlebih kepadamu. Tentang apa-apa saja yang membuatku bahagia, marah, dan sedih seperti sekarang ini. Tapi sepertinya, kau tidak akan rela memberikan sedikit waktumu untuk mendengarkan semuanya. Tapi Tuhan baik sekali, ketika aku benar-benar sangat membutuhkan bahumu saat ini, Tuhan memberikanku teman-teman yang siap sempurna meminjamkan bahu mereka, pertama untuk menopang sedihku karena sesuatu yang menggangguku ini, kedua untuk melepaskan kecewaku karena kau bukan salah satu dari mereka.             Sederhana cara mereka menunjukkan rasa pedulinya, cukup membuatku terharu ketika melamunkannya. Mereka adalah mataku, ketika aku tidak bisa melihat dengan baik ke papan tulis saat kacamataku baru saja patah. Mereka a

Masih Sanggup Menunggu

Tengadah aku menatap gurat langit-langit Sayangnya hanya langit-langit Bukan langit Langit-langit yang aku sendiri mampu melihatnya Bukan langit yang harusnya bisa kita pandangi bersama Tapak-tapak yang melangkah tanpa ku tahu Ternyata memang sejauh itu Engkau, aku, berdiri di pijakan berbeda Tapi masih ada langit, yang siap menjembatani doaku setiap malamnya Kenyataan selalu menghadiahkanku sepotong rindu Tanpa pernah menuntunku menemuimu Sejauh itukah jeda jarak yang selalu menghambat rindu? Menahanku yang selalu ingin memelukmu Langit malam ini adalah wajah hatiku Tak ada bintang, tak terang Aku redup kali ini, cahayaku dimakan rindu Mungkin ragaku berbatas ruang dan waktu Mungkin mataku tak selalu mampu menjagamu Tapi rasaku, masih sanggup menunggu :)