Masih Sanggup Menunggu

Tengadah aku menatap gurat langit-langit
Sayangnya hanya langit-langit
Bukan langit
Langit-langit yang aku sendiri mampu melihatnya
Bukan langit yang harusnya bisa kita pandangi bersama

Tapak-tapak yang melangkah tanpa ku tahu
Ternyata memang sejauh itu
Engkau, aku, berdiri di pijakan berbeda
Tapi masih ada langit, yang siap menjembatani doaku setiap malamnya

Kenyataan selalu menghadiahkanku sepotong rindu
Tanpa pernah menuntunku menemuimu
Sejauh itukah jeda jarak yang selalu menghambat rindu?
Menahanku yang selalu ingin memelukmu

Langit malam ini adalah wajah hatiku
Tak ada bintang, tak terang
Aku redup kali ini, cahayaku dimakan rindu

Mungkin ragaku berbatas ruang dan waktu
Mungkin mataku tak selalu mampu menjagamu
Tapi rasaku, masih sanggup menunggu :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cerpen : Merpati Rindu :)

Dear Putri

Hujannya langit, untuk bumi