Dia minta saya menulis, lagi



                Aku lahir sebagai perempuan banyak tanya, dan entah mengapa semesta –yang sungguh lucu ini– mempertemukanku dengan seorang ‘kamu’ yang hanya sanggup menjawab seperdelapan dari pertanyaan-pertanyaan itu, yang separuhnya bahkan kamu sendiri tidak mengerti.
                Kemudian seperti yang kamu tau, aku dititipkan anugerah ngomel-ngomel setiap kamu tidak menggubris pertanyaanku; bersamaan dengan –si lucu– semesta yang lagi-lagi menitipkan seorang ‘kamu’ yang tenang dan diam saja sampai aku sadar; aku nyaris separuh gila.
                Dan yah, aku diciptakan dengan kemampuan menggendut dengan mudahnya walaupun makan sedikit. Dan, Tuhan ciptakan kamu yang makan banyak tapi tidak gendut-gendut. Hingga sang –lucu– semesta mendekatkan kita, agar perutmu dan perutku menyatu, dan gendut ini tak hanya jadi deritaku.
                Aku dengan otomatis terjaga pagi-pagi sekali, di waktu yang sama kamu masih meringkuk di bawah selimut hingga jam sembilan. Mungkin semesta ingin aku membagi sepotong pagiku denganmu, agar sepiring roti hangat yang kusiapkan tiap hari menjejali perutmu yang hanya kenal makan siang.
                Aku senang duduk di pojok cafe yang sepi, menyesap segelas latte dingin sambil membaca novel romantis dan kumpulan puisi. Kamu senang duduk di manapun, dengan WiFi dan COC yang sebentar-sebentar war. Mungkinkah semesta ingin kita berkolaborasi menciptakan sebuah fiksi tentang game perang-perangan?
                Aku gila sawi dan toge, dan bisa-bisanya ada makhluk anti sayur seperti kamu. Terima kasih, wahai semesta yang lucu, aku punya ekstra sayur dari mangkok bakmi milik orang ini.
                        Semesta yang jenaka, engkau berjasa sekali. Karenamu, aku mengerti bahwa kami tak perlu menjadi 'sama' Untuk saling membahagiakan. Terima kasih, Untuk mengingatkanku bersyukur memiliki alien bertubuh manusia bernama kamu.
                Terimakasih, wahai kamu; sudah dengan senang hati dikirim menghadapi balita rewel yang terperangkap di tubuh perempuan 20 tahun ini. Terimakasih karena selalu lapar, karena kamu aku sekarang bisa masak. Terimakasih untuk selalu memuji walaupun sandwich, scrambled egg, chicken popcorn, saus keju, ayam geprek adalah menu yang berulang-ulang jadi bekal kamu ke kantor. Maafin aku yang setiap bikin nasi goreng selalu kepedesan sampe kamu diare. Terima kasih sudah sok kyut peluk tiba-tiba waktu aku lagi goreng ayam, kita sama-sama bersyukur nggak kecipratan minyak terus gagal romantis.
                Terimakasih untuk pura-pura nggak capek setiap diminta temenin belanja bumbu dapur. Terus aku nya nggak tau diri keliling supermarket cuma cek barang-barang dari panci sampe microwave yang nggak bakal dibeli karena watt nya gede. Terimakasih juga udah jadi porter yang lasak main trolley-meluncur dan bikin lorong supermarket jadi sirkuit balapan liar.
                Terimakasih udah rela ngojekin aku dari Pandau sampe Jundul cuma nyari mi ayam doang. Aku bahagia ngeliat totalitas kita mengemban tugas negara sebagai #DutaMieAyam regional Pekanbaru.
                Terimakasih untuk setiap kecup di kening yang membuat rindu tidak kenal waktu, menjeratku ketika punggungmu lesap di ujung jalan rumahku. Maafkan aku yang konyol meneleponmu lima menit setelah kau pulang, rewel minta dipeluk karena tiba-tiba rindu.
                Terimakasih untuk pelukan yang tiba-tiba, mendiamkanku yang sedang protes karena di mimpi ku malam kemarin kau begitu jutek.
                Terimakasih untuk menggenggam tanganku lebih erat ketika aku mundur setiap akan melewati perempuan-perempuan yang menurutku cantik. Kau tau, aku tak punya cukup rasa percaya diri untuk sekedar berjalan di depan mereka, kontras. Tapi kau mengunci langkah mundurku, menarikku untuk melewati mereka, tanpa harus merasa buruk rupa.
                Terima kasih untuk kesabaran yang berkali-kali teruji karena tingkah dan sifatku. Untuk mengalah dan menjemputku yang  marah padahal aku yang salah. Untuk memaafkan sebelum aku memintanya.
                Terima kasih untuk memintaku menulis lagi,

Komentar

Posting Komentar

some comments please :)

Postingan populer dari blog ini

cerpen : Merpati Rindu :)

Dear Putri

Hujannya langit, untuk bumi