Dandelion


     Terkepung ilalang, tertutup belukar. Tersingkap angin, disamarkan cahaya. Kau begitu tak terlihat; tanpa kelopak, tanpa warna. Tanpa mahkota, tanpa aroma. Diarak angin bersama debu ke tanah lapang, tak tahu akan tiba di mana.
     Dapatkah aku menjadi tetes hujan yang melepaskan dahagamu, jikalau kau mendarat di tanah kering; semacam memberi kehidupan kedua, menunggumu tumbuh dan hidup bahagia. Hingga lagi, angin mengajakmu berkelana.
     Dapatkah aku menjadi udara, yang dihela bunga-bunga hutan ke arahmu, kalau-kalau kau terdampar di batuan kapur nan gersang; agar dapat aku mendorongmu sampai terjatuh, terjatuh ke halaman rumah para petani yang subur, sampai kupastikan hidupmu baik-baik saja.
     Begitu egoisnya, aku ingin menjadi apapun; menjadi matahari, menjadi sungai, menjadi angin, menjadi rerumputan. Agar bisa menjadi sumber kehidupanmu, menjadi lentera menemani setiap langkahmu. Agar bisa mengarakmu berkeliling, memperlihatkan pada siapapun bahwa aku memilikimu; dan aku bahagia. Agar bisa berada dekat denganmu, mengamati sendiri indah wujudmu. Meski ringkih berbatang kecil, goyah seakan tak berakar; aku selalu tau kau hebat. Meski polos tak berwarna, tak punya mahkota, tak terlihat; kau selalu pangeranku.
     Menuruti angin, terbang dan mendarat di manapun; kau tetap hidup. Jadilah aku gadis kecil yang ketakutan dandelionnya akan dipetik gadis lain, ditiup tanpa sepengetahuanku dan tak tau kemana angin akan membawamu. Tak peduli berapa sering aku berdoa untuk menjadi satu-satunya retina yang menangkap penuh keindahanmu walau tanpa warna; biar aku sendiri yang mewarnainya. Berdoa untuk menjadi vanilla yang tumbuh bahagia di sisimu agar tak ada yang berani mencurimu dariku, karena aromaku melekat pada lembar-lembar putih pada tubuhmu yang biarlah kusebut bunga. Berdoa untuk menjadi pekarangan luas berpagar tinggi; agar kemanapun angin menerbangkanmu, kau tetap hanya akan tumbuh di lahanku, yang bisa kau namai "Hati". Tumbuhlah di sana, hiduplah bahagia; karena dengan berbahagia, kau telah membahagiakanku juga.
     Terimakasih untuk telah menjadi milikku yang luar biasa, D.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

cerpen : Merpati Rindu :)

Dear Putri

Hujannya langit, untuk bumi